Minggu, 08 Mei 2022

KONEKSI ANTAR MATERI TUGAS 3.1.a.9 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PENDIDIKAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI PEMIMPIN PENDIDIKAN

“Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan transformasional, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan Sebelum mengambi keputusan, tanyakan, apakah yang kita lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid?”

 Nadiem Makariem  ̴Menteri Pendidikan & Kebudayaan


1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?


Filosofi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara

 1. Ing Ngarso Sun Tulada

  • Guru menjadi contoh, model dan teladan bagi murid-muridnya.
  • Guru yang mendedikasikan dirinya untuk kepentingan murid
  • Guru yang mengambi keputusan yang berpihak pada kebutuhan murid

 

2. Ing Madya Mangun Karsa

  • Guru sebagai manager dan coach yang bertugas menuntun dan memberikan semangat kepada anak didiknya untuk meraih cita-cita sesuai dengan potensi dan minatnya.
  • Menerapkan pendekatan restitusi dalam penyelesaian masalah yang dihadapi anak didik sehingga anak memiliki kesadaran akan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar

 

3. Tut Wuri Handayani

  • Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran memberikan dukungan dan dorongan dari belakang agar anak didik menemukan dan mengembangkan potensi dirinya sehingga anak dapat mencapai tujuan yaang dicita-citakan.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Setiap orang memiliki keunikannya dan menjunjung nilai-nilai yang berbeda begitu pula dengan diri guru memiliki nilai-nilai dan prinsip-prinsip berbeda yang dianut dan diyakininya dalam mendidik dan menuntun peserta didik. Hal ini mempengaruhi cara pandang guru dalam menyelesaikan suatu permasalahan anak yang dihadapi dalam kegiatan proses pembelajaran atau pengambilan suatu keputusan.

Namun nilai-nilai yang dimiliki sebagai seorang pendidik dan guru haruslah mengandung kebajikan universal meliputi keadilan, tanggung jawab, jujur, rasa syukur, lurus hati, integritas, rasa kasih sayang, komitemen, percaya diri, dan sabar sehingga mampu membuat keputusan yang mendukung kemerdekaan belajar dan berpihak kepada kebutuhan belajar anak didik.   

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

 

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis

(Georg Wilhelm Friedrich Hegel)

 

Sekolah adalah sebuah institusi Moral yang menganut nilai-nilai kebajikan universal.

Penyebab pengambilan keputusan yang sulit adalah:

dilema etika & Bujukan Moral.

Maka sebelum mengambil keputusan harus mampu menganalisa dengan seksama dan jelas apakah permasalahannya mengandung dilema etika atau bujukan moral.

 

Dilema Etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan (Benar VS Benar).

 

Bujukan Moral adalah merupakan sebuah situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. (Benar VS Salah)

 

Ada 4 Paradigma Pengambilan Keputusan

1.   Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2.   Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

3.   Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

4.   Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

 

3 Prinsip Pengambilan Keputusan

1.   Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) ditentukan dengan konsekuensi atau hasil dari suatu tindakan

2.   Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) menentukan keputusan berdasarkan peraturan yang telah dibuat

3.   Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)  prinsipnya “Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin mereka lakukan kepada Anda." Dengan kepedulian terhadap sesama kita akan menjadi lebih peka dan bersimpati.

 

Sembilan Langkah Pengambilan Keputusan

1.   Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

2.   Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3.   Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

4.   Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola.

5.   Pengujian paradigma benar lawan benar

6.   Melakukan prinsip resolusi

7.   Investigasi opsi trilema

8.   Buat keputusan

9.   Lihat lagi keputusan dan refleksikan

 

Seorang pemimpin pembelajaran harus memberikan pelayanan prima kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan.

Pemahaman penerapan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan maka keputusan yang diambil aka lebih efektif.

Praktik konsep coaching model TIRTA akan membantu guru dalam menuntun murid-muridnya sehingga murid memiliki kemampuan dan kecerdasan berpikir kritis, menjunjung nilai-nilai kebajikan universal dan kesehatan tubuh. 

 

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

 

Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sehingga dapat mengambil keputusan dengan kesadaran penuh terhadap konsekuensi dan akibat dari keputusan yang diambil.

Dalam menangani permasalahan yang dihadapi peserta didik, seorang guru akan mencari tahu apa yang dirasakan oleh peserta didik bisa dengan mendengarkan dengan perhatian penuh sehingga guru benar-benar memahami situasi yang dihadapi dan apa langkah-langkah terbaik yang bisa diambil. Dalam pengambilan keputusan dan sikap sering kali guru dihadapkan pada pilihan yang mengandung dilema etika atau bujukan moral. Maka pada saat situasi seperti ini yang dilakukan oleh guru adalah berhenti sejenak, menarik nafas panjang, sehingga dapat memahami dengan baik situasi permasalahan yag dihadapi.

Sebuah keputusan hendaklah memiliki tujuan yang positif dan bisa dipertanggungjawabkan.

 

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan yang memiliki dilema etika ataupun bujukan moral, maka prinsip dan paradigma yang tepat dapat membantunya untuk mengambil keputusan. Sedangkan dalam kasus moral, nilai kebajikan yang tertanam dalam diri seseorang akan menjadi penentu putusan yang diambil.

Seorang pendidik atau pemimpin pembelajaraan harus memiliki nilai-nilai kebajikan universal sebagai dasar atau pondasi dalam pengambilan keputusan yang tegas dan bertanggung jawab.

Guru harus tegas ketika mengatakan benar jika memang benar dan mengatakan salah jika memang salah.

9 langkah pengujian pengambilan keputusan menjadi landasan bagi pedidik dalam menerapkan nilai-nilai kebajikan.

 

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

 

Dalam pengambilan keputusan melalui proses yang tepat akan memiliki sebuah keputusan yang  tidak beresiko. Yang paling utama adalah mengidentifikasi apakah keputusan yang akan diambil dilema etika atau bujukan moral.

Untuk dilema etika maka perlu dianalisa dengan baik sehingga keputusan yang diambil dapat mengakomodasikan semua pemangku kepentingan.  Hal pertama menentukan paradigma dan mengkaji prinsip pengambilan keputusan, dan menguji 9 langkah pengambilan keputusan.

Namun bagi bujukan moral maka jelas benar dan salah sehingga secara tegas mengambil keputusan yang berpihak pada kebenaran.

Pada akhirnya keputusan yang diambil akan mendukung terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

 

7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

 

Kesulitan yang dihadapi saat memutuskan perkara dilema etika kembali pada paradigma yang dipilih karena hal ini berkaitan dengan prinsip dan nilai-nilai kebajikan yang diyakini. Dalam memutuskan suatu kasus, akan dijumpai pertentangan pemilihan paradigma dilema etika karena adanya perbedaan nilai-nilai kebajikan yang di anut. Kendala lainnya yakni adanya perbedaan nilai-nilai kebajikan yang dianut sehingga menghasilkan keputusan dengan paradigma dilema etika yang berbeda. Hal ini akan berlanjut pada berbedanya pandangan diantara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya kesepakatan. Kondisi tersebut tidak terlepas dari masalah perubahan paradigma di lingkungan dimana kasus terjadi.  

 

8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan dalam pembelajaran akan berpengaruh terhadap pengajaran yang dipilih. Apabila seorang guru telah memutuskan dan memilih pembelajaran yang berdiferensiasi, dimana kebutuhan peserta didik dapat terakomodasi secara keseluruhan, maka dengan ini pengajaran yang memerdekaan murid-murid akan tercapai.

Saat seorang guru memutuskan untuk menggunakan game atau ice breaking pun berarti guru tersebut telah memilih memerdekakan murid dengan cara membahagiakan peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan.

 

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran harus memahami dengan baik paradigma pengambilan keputusan, salah satunya seperti paradigma jangka panjang versus jangka pendek. Ketika dihadapkan dalam sebuah kasus, maka penting bagi seorang pendidik untuk mengkaji secara mendalam apakah keputusan yang diambil untuk peserta didiknya dapat berdampak pada masa depan anak tersebut. Apabila dalam mengambil keputusan tidak diperhitungkan dampak jangka panjang, ini akan berpengaruh terhadap masa depan anak. 

Sebagai contoh pada kasus yang ada pada modul 3.1 mengenai permasalahan seorang siswa yang terancam tidak lulus jika guru yang mengetahui siswa tersebut mencontek pada saat ulangang dan melaporkan kejadian tersebut kepada kepala sekolah, sementara itu siswa yang bersangkutan telah mendapatkan beasiswa perguruan tinggi dalam bidang seni.

Apabila keputusan yang diambil salah, maka ini akan berpengaruh terhadap masa depan siswa yang bersangkutan.

 

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembelajaran modul 3.1 yaitu sebagai seorang guru, kita harus mempelajari pengambilan keputusan dengan tepat untuk kegiatan pembelajaran yang memerdekakan murid sehingga mereka dapat meraih apa yang dicita-citakan sesuai dengan bakat dan minat mereka. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan mengakomodasi kebutuhan belajar murid melalui rancangan pembelajaran yang berdiferensiasi sehingga kebutuhan murid terpenuhi.

Dalam melaksanakan pembelajaran mengikuti apa yang dibutuhkan dan diinginkan murid. Pengambilan keputusan tidak boleh otoriter dan dalam keadaan emosional. 9 langkah pengujian pengambilan keputusan merupakan langkah-langkah dan upaya pengambilan keputusan yang adil dan bijaksana.

Selanjutnya menciptakan budaya positif di sekolah sangatlah penting untuk membentuk karakter peserta didik.

Mempelajari modul ini sangatlah bermakna dan penting bagi saya dalam menentukan sikap sebagai seorang guru dan pemimpin pembelajaran yang lebih bijaksana, dewasa, sabar dan berlapang dada di berbagai situasi dan kondisi permasalahan yang mengandung dilema etika dan bujukan moral

 

 































https://docs.google.com/presentation/d/14Cxz0K77wcRFOZksCfkkXXA385eB8pVV/edit?usp=sharing&ouid=105645985666053721368&rtpof=true&sd=true

Tidak ada komentar:

Posting Komentar